Rabu, 03 April 2013

Contoh Kasus ISD Sebagai Salah Satu MKDU


Penghapusan KRL Ekonomi bakal Berdampak Sosial





Metrotvnews.com, Jakarta: Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk meniadakan transportasi massal Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi dinilai sebagai tindakan yang ceroboh. Selain harus dikaji ulang terkait rencana tersebut, jika memang benar terjadi, dipastikan akan berdampak luas dan menyebabkan masalah sosial di masyarakat sebagai pengguna KRL Ekonomi.

Demikian penegasan itu disampaikan oleh pengamat transportasi dan infrastruktur, Nur Hakim ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (27/3). Ia mengatakan jika keputusan meniadakan KRL Ekonomi perlu dipertimbangkan karena selain masalah sosial, KRL Ekonomi sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.




"PT KAI perlu mempertimbangkan keputusan itu. Karena ini bukan soal masalah teknis saja, tetapi masalah sosial," ujarnya.

"Untuk mengatasi persoalan itu, PT KAI harus menyiasati bagaimana mengajak penumpang kereta ekonomi mengunakan kereta Commuter Line yang harga tiketnya lebih mahal. Cara menyiasatinya bisa juga dengan memberikan subdisi kepada para penguna kereta ekonomi,” sambungnya.

Meski begitu, Nur Hakim mengapresiasi upaya PT KAI yang terus berusaha memperbaiki sarana transportasi  massal. Untuk mengatasi masalah itu, PT KAI dapat menyiasatinya dengan cara mengajak penumpang KRL ekonomi beralih menggunakan kereta Commuter Line yang harga tiketnya lebih mahal.

“Pemerintah juga harus berani memberikan subdisi kepada para pengguna kereta ekonomi yang nantinya harus beralih ke kereta Commuter Line yang harganya lebih mahal. Tapi tetap, semua itu perlu pertimbangan karena efeknya terhadap masyarakat banyak," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan, mulai 1 April depan, pihaknya akan menghentikan pengoperasian KRL non- AC atau KRL Ekonomi rute Serpong dan Bekasi. Alasannya, KRL non-AC di kedua lintas itu kerap mengalami gangguan.

Akibatnya, perjalanan KRL dan pelayanan kepada pengguna jasa KRL pun terganggu. Apalagi kondisi KRL Ekonomi yang sudah tidak layak guna itu sangat berbahaya dan berisiko tinggi pada keselamatan dan keamanan penumpang. 

Namun, karena protes masyarakat pihak Kementerian Perhubungan akhirnya menunda penghentian operasi KRL Ekonomi. Dari sebelumnya per April ini menjadi hingga Juli mendatang.



Tanggapan :
Menurut saya rencana penghapusan transportasi massal Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi adalah hal yang sangat terburu-buru yang di lakukan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena akan minimbulkan masalah yang lebih luas dan masalah sosial tentunya karena penggunaan KRL ekonomi sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan banyak masyarakat. solusi yang diberikan pun untuk pindah menggunakan kereta Commuter Line menimbulkan masalah baru karena harga tiketnya jauh lebih mahal ketimbang KRL ekonomi.


Tetapi dilihat dari kelayakannya KRL ekonomi memang sudah tidak layak digunakan karena fasilitasnya yang sangat buruk dan kondisi kereta nya pun sudah sangat memperhatikan. Ini membuat kenyamanan penumpang berkuranag ditambah volume penumpah yang selalu melebihi kapasitas kereta seharusnya. hal ini juga sering menyebabkan kecelakaan karena para penumpang yang sering melanggar peraturan dengan duduk diatas gerbong. Bayangkan bila KRL ekonomi dihapus apakah pihak PT Kereta Api Indonesia sanggup mengangkut semua calon penumpang kereta api.

Jadi menurut saya PT Kereta Api Indonesia harus menunda dulu rencana tersebut dan memperbaiki dulu fasilitas kereta api yang ada juga peremajaan kereta bila hal itu dilakukan saya rasa penghapusan KRL ekonomi tidak perlu dilakukan mengingat kondisi kemampuan masyarakat untuk membeli tiket  kereta Commuter Line   yang jauh lebih mahal.


sumber : - http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/27/5/141939/Penghapusan-KRL-Ekonomi-bakal-Berdampak-Sosial



Tidak ada komentar:

Posting Komentar