Kamis, 16 Mei 2013

Contoh Kasus Manusia dan Kegelisahan

Buruh Panci Korban Perbudakan Masih Trauma




TEMPO.COLampung - Sembilan buruh korban perbudakan di pabrik panci Sepatan, Tangerang, masih terbelit rasa trauma. Contohnya Arifudin, penduduk Blambangan Pagar, Lampung Utara. Ketika Tempo bertandang ke rumahnya, sorot mata Arifudin penuh curiga dan selidik. Meski cenderung diam, kegelisahan tetap terpancar darinya. 

"Kami masih sangat takut, Mas," kata Arifudin, buruh korban penyekapan, Selasa, 7 Mei 2013. "Sebab, dua pengawas yang kerap berpakaian seragam polisi hingga kini belum ditangkap."

Contoh Kasus Manusia dan Tanggung Jawab

Masalah Pendidikan Nasional jadi Tanggung Jawab Bersama




JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Melani Leimena Suharli mengingatkan tentang jasa besar Ki Hajar Dewantara bagi pendidikan nasional. Sebab, berkat Ki Hajar Dewantara pula pendidikan nasional yang dikembangkan berbasis  budi-pekerti dan nilai-nilai kejujuran.

Karenanya Melani mengatakan, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini harus jadi pintu masuk bagi seluruh pemangku pendidikan untuk membenahi pendidikan nasional. “Jika ada kekurangan atau kelemahan, maka kewajiban kita semua untuk segera membenahinya,” katanya di Jakarta, Kamis (2/5). 

Rabu, 15 Mei 2013

2. Manusia dan Kegelisahan

Manusia dan Kegelisahan



Kegelishan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar.

1. Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab




Makna tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.