Kata dan Pilihan Kata
- Pengertian Kata
Kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding dengan pengertian ujar atau bicara.
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form).” Contoh kata, kumbang, hinggap, dan bunga.
Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa).
Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.
Wikipedia sendiri mengatakan bahwa kata, yang juga terdapat dalam bahasa melayu, diambil dari bahasa sansekerta “katha”. Dalam bahasa Sansekerta, “katha” artinya “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau “dongeng”.
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form).” Contoh kata, kumbang, hinggap, dan bunga.
Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa).
Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.
Wikipedia sendiri mengatakan bahwa kata, yang juga terdapat dalam bahasa melayu, diambil dari bahasa sansekerta “katha”. Dalam bahasa Sansekerta, “katha” artinya “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau “dongeng”.
- Hubungan Makna Kata
1. Sinonim
Sinonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.
Contoh:
Sudah = telah, cinta = kasih, cantik = jelita, sebab = karena.
2. Hiponim
Hiponim adalah bentuk hubungan makna yang cakupan katanya lebih sempit. (makna bawahan)
Contoh: hijau, ungu, cokelat, biru, merah.
3. Homonim
Homonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan atau lafal yang sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh:
Bisa (dapat) – bisa (racun)
Beruang (hewan) – beruang (memiliki uang)
Kopi (minuman) – kopi (salinan)
Kali (pernyataan kekerapan tindakan) – kali (sungai)
4. Polisemi
Polisemi : bentuk hubungan makna satu dua kata yang terbentuk dari satu kata yang dapat memiliki banyak arti.
Contoh: Kata ‘bunga’ dapat berpolisemi seperti berikut:
Bunga bank (laba tabungan)
Bunga desa (gadis pujaan di desa)
Bunga angin (angin sepoi-sepoi yang muncul sebelum angin ribut)
Bunga bibir (kata-kata manis)
Bunga hati (kekasih)
Bunga kehidupan (kesenangan hidup)
Bunga rampai (kumpulan cerita)
5. Antonim
Antonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang berlawanan maknanya. Antonim dibedakan menjadi:
a) Antonim mutlak
Contoh = besar-kecil, hidup-mati, tanya-jawab, atas-bawah
b) Antonim kembar
Contoh = putra-putri, siswa-siswi
c) Antonim gradual
Contoh = besar-kecil, luas-sempit, panjang-pendek
d) Antonim relasional
Contoh : bapak-anak, guru-siswa, suami-istri
e) Antonim hierarki
Contoh: presiden-menteri
sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kata
- http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kata.html
- http://d3asy.blogspot.com/2010/04/hubungan-makna.html
- http://www.slideshare.net/sumitradwiwahyuni/kebahasaan-hubungan-makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar