Sering kita lihat ataupun dengar kata
budaya, budaya dikalangan umum bisa berarti kebiasaan atau hal yang biasa
dilakukan turun temurun sebagai tradisi. Namun secara bahasa, budaya berasal
dari bahasa sanskerta budhayah yang kata jamak dari buddhi yg berarti budi atau
akal, budaya juga dalam bahasa inggris disebut culture. Coba kita bandingkan
dengan pendapat beberapa ahli dari indonesia seperti Koentjaraningrat yang
mengartikan kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan milik diri manusia
dengan belajar dan Selo Soemardjan yang mengatakan bahwa kebudayaan semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Tentu berbeda dengan pendapat umum.
Bentuk dari kebudayaan bisa berbeda-beda, wujud kebudayaan biasanya ada 3
yaitu: pertama berupa ide-ide atau gagasan serta norma-norma, peraturan yg ada.
Kedua berupa aktivitas dan tindakan yang biasa dilakukan manusia dalam
bermasyarakat. Ketiga berupa wujud nyata atau benda-benda hasil buah tangan
(karya) manusia.
Sifat budaya disetiap masyarakat tidaklah sama, di Indonesia sendiri yang
terdiri dari banyak suku bangsa menjadikan banyaknya jenis budaya. Namun ada
juga banyak hal umum yang bersifat sama diantara kebudayaan yang ada, ini
disebut dangan sifat hakiki. Persamaan tersebut bisa terlihat dari perwujudan
budaya dalam kebiasaan atau perilaku manusia serta aturan-aturan berupa
kewajiban, tindakan yang diterima masyarakat, dan larangan yang berlaku.
Budaya berisi berbagai macam ide gagasan bersifat abstrak yang memberikan warna
dalam masyarakat. Baik dalam bentuk:
1. Pengetahuan meliputi pemahaman akan alam sekitar, bahan-bahan makanan, benda-benda
dalam lingkungan sifat dan tingkah laku antar manusia, dan pemahaman ruang dan waktu.
2. Nilai-nilai yang berarti sesuatu yang dianggap penting dan dicita citakan masyarakat.
3. Pandangan hidup sebagai pedomanbagi masyarakat untuk mencapai cita-cita.
4. Kepercayaan terhadap sesuatu zat yang memberikan kehidupan (Tuhan).
5. Sudut pandang dalam memahami sesuatu
6. Watak khas yang ada dalam masayarakat.
1. Pengetahuan meliputi pemahaman akan alam sekitar, bahan-bahan makanan, benda-benda
dalam lingkungan sifat dan tingkah laku antar manusia, dan pemahaman ruang dan waktu.
2. Nilai-nilai yang berarti sesuatu yang dianggap penting dan dicita citakan masyarakat.
3. Pandangan hidup sebagai pedomanbagi masyarakat untuk mencapai cita-cita.
4. Kepercayaan terhadap sesuatu zat yang memberikan kehidupan (Tuhan).
5. Sudut pandang dalam memahami sesuatu
6. Watak khas yang ada dalam masayarakat.
Dulu saat masih kecil saya sering melakukan hal yang dianggap nakal, sehingga
sering saya mendengar istilah”gak ada adat mu ya”. Kata Adat disini artinya apa
ya ? saya akan memberikan contoh seperti Disetiap daerah ada beberapa kebiasaan,
missal dalam acara syukuran yang biasa disebut kenduri, ini merupakan adat
istiadat masyarakat setempat dalam rangka mensyukuri nikmat tuhan. Jadi, Adat
istiadat sendiri adalah gagasan, pikiran-pikiran, konsep, dan keyakinan yang
merupakan bagian dari kebudayaan. Dalam adat istiadat terdapat juga system
norma yang berfungsi menata dan menetapkan tindakan dan tingkah laku manusia.
Kebudayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu kebudayaan material dan non-material.
Kebudayaan material adalah kebuadayaan yg dapat dilihat, disentuh dan dirasakan
yang berwujud benda dan barang-barang kerajinan seperti candi, rumah maupun
lukisan, kebudayaan non-mterial adalah sesuatu yg hanya dapat kita rasakan
keberadaanya tetapi tidak dapat dilihat dan disentuh, biasanya berbentuk ilmu
pengetahuan, system, aturan, dan kebiasaan adat istiadat.
Manusia adalah
pencipta sekaligus pengguna kebudayaan, terciptanya kebudayaan adalah hasil
dari aktivitas kehidupan manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya.
Sehingga manusia dapat menciptakan kebudayaan demi keteraturan tata hidup dan
mempermudah dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti halnya manusia
menciptakan teknologi, yang berfungsi membantu serta mempermudah manusia.
Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
a. Pedoman antar manusia
b. Tempat menyalurkan bakat
c. Memberi perbedaan antara manusia dengan binatang
d. Pengatuturan tata hidup
e. Sebagai dasar pembangunan.
a. Pedoman antar manusia
b. Tempat menyalurkan bakat
c. Memberi perbedaan antara manusia dengan binatang
d. Pengatuturan tata hidup
e. Sebagai dasar pembangunan.
Kebudayaan juga
mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Karena perilaku manusia berasal dari
kebudayaanya. Seperti budaya antri, membuang sampah pada tempatnyam budaya
tidak jorok atau tidak tahan terhadap lingkungan yang kotor dapat memberi hal
positif kepada lingkungan. Namun apabila budaya yang tidak baik juga ikut
berkembang, maka akan membawa dampak negative. Seperti kebiasaan merokok, hidup
modern yang tidak ramah lingkungan.
Perkembangan
kebudayaan saat ini sangat terpengaruh dari perilaku manusia, pengaruh
globalisasi dan kepercayaan. Sehingga menyebabkan bergesernya tradisi lama ke
tradisi baru yg dianggap mudah, sederhana dan tidak membuang waktu. Namun tanpa
disadari hal ini membawa dampak buruk yang mematikan budaya luhur bangsa.
Pengaruh globalisasilah yang sangat berpengaruh disini.
Perubahan kebudayaan
dipengaruhi adanya perubahan lingkungan, penemuan baru, meniru budaya bangsa
lain dan termodifikasinya kebudayaan. Namun dengan adanya perubahan kebudayaan,
pemikiran manusia juga akan semakin maju sehingga membawa manfaat bagi seluruh
umat manusia. Bukan sebaliknya malah manusia kembali primitive.
sumber:
TULISAN :
2.1 MANUSIA
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika),
manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia
(biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia
terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
- Jasad - Hayat.
- Ruh - Nafas.
2. Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis
yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung
dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari
kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian
yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar
moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di
dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
2.2 HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
- Perasaan intelektual,
- Perasaan estetis,
- Perasaan etis,
- Perasaan diri,
- Perasaan sosial,
- Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena
kemampuan bekerja dan berkarya.
kemampuan bekerja dan berkarya.
2.3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
2.4 PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
2.5 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3. Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
2.6 WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas.
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.
3. Wujud sebagai benda.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
2.7 ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
2.8 PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru, antara lain:
- Terbatasnya masyaratak memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
- Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
- Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
2.9 KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
sumber:
.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar