Rabu, 12 Maret 2014

Rekrut Banyak Wanita, Untung Perusahaan Bisa Berlipat Ganda (Tulisan - Teori Organisasi Umum 2)

Rekrut Banyak Wanita, Untung Perusahaan Bisa Berlipat Ganda





Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggambarkan pentingnya peran seorang perempuan dalam suatu perusahaan, organisasi maupun bisnis. Bahkan peran perempuan ini bisa mendongkrak kinerja saham dan keuntungan perusahaan.


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam acara Citibank Apresiasi Peran Perempuan Dalam UMKM mengatakan Indonesia perlu memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) kaum wanita dalam kehidupan sehari-hari. Alasannya, perempuan bisa berkontribusi positif bagi perekonomian suatu negara serta perusahaan.

"Berdasarkan hasil studi dari beberapa penelitian, rata-rata imbal hasil (rate of return) perusahaan bisa lebih tinggi mencapai 47% jika dalam sebuah perusahaan ada 25% community executive-nya adalah perempuan," terang dia di kantor Citibank, Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Hasil studi lain juga menyebutkan EBUTDA atau marjin perusahaan dapat mencapai 50% lebih tinggi apabila perusahan merekrut lebih banyak perempuan sebagai karyawannya.

"Jika perusahaan menempatkan satu perempuan dalam jajaran direksinya, harga saham akan lebih tinggi dibandingkan jika perusahaan tidak punya perempuan dalam management on board," tegasnya.
Diakui Mari, hambatan paling krusial yang dialami pekerja perempuan adalah peran ganda sebagai seorang istri dan ibu. Dengan kapasitasnya, seorang pekerja perempuan harus siap bekerja 24 jam dalam tujuh hari sama seperti pria.

Tanggapan : 
Saya rasa mungkin hal ini disebabkan sifat dasar wanita yang rata-rata rajin,ulet, dan pintar dalam melaksanakan pekerjaannya. para pekerja wanita pun mungkin lebih enak dilihat dari pada para pekerja pria membuat susana kantor menjadi sedikit nyaman. tapi saya rasa hal itu kembali lagi ke pribadi masing-masing ada juga para pekerja pria yang bekerja dengan benar dan lebih bagus dari pada pekerja wanita.

Tetapi pekerja wanita mempunyai batasan karna tentu harus mengurusi keluarga, mereka tidak bisa menghabiskan waktu di kantor seperti para pria, mereka harus mengurus anak dan suami mereka. jika seorang wanita terlalu fokus terhadap pekerjaannya hal ini akan merusak keluarga tidak mempunyai waktu dengan anak dan suami akibatnya banyak yang berakhir di perceraian.

Jadi kesimpulan menurut saya bahwa hal ini memang benar tetapi tidak 100% tepat, karna kembali lagi ke kepribadian masing-masing individunya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar